Thursday, January 31, 2013

Identitas Masyarakat Asli (Indigeneous Community) Merupakan Konstruksi Sosial


Tania Li “ … membangun argumen bahwa identitas masyarakat asli  (indigeneous community) tidak lebih dari konstruksi sosial yang dapat dipakai untuk melayani kebutuhan apapun sesuai yang diperlukan”. Senada dengan Li, Dove mengusulkan agar memusatkan perhatian pada pemahaman atau artikulasi atas keaslian (indigeneity). Salah satu pemahaman atas keaslian diungkapkan oleh Kuper dalam tulisan Dove ini dimana indigeneity lebih bermuatan politis daripada tradisi.

Beberapa argumen yang diberikan oleh Li adalah bahwa (1) Identitas kelompok yang mereka buat untuk diri mereka bukanlah sesuatu yang alami namun lebih merupakan sesuatu yang diciptakan, diadopsi, ataupun dipaksakan; (2) konstruksi ini dibangun  dari pembelajaran (Li menyebutnya sebagai historically sedimented practices) yang kemudian melahirkan khasanah (repertoire) tersendiri bagi mereka dan yang kemudian mewujud dalam beberapa pola tindakan dan perjuangan; (3) pembentukan identitas ini juga merupakan cara masyarakat memaknai atau menurut saya, memaknai ulang hubungan mereka dengan bangsa, pemerintah, dan diri mereka sendiri.

 Ilustrasi, atau saya lebih suka memperlakukannya sebagai supporting explanations, yang diambil dari tulisan Li yang mendukung argumen Li dan Dove ini adalah (a) Identitas keaslian digunakan untuk “melawan” program pemerintah Orde Baru yang memiliki program Transmigrasi dimana banyak pendatang yang dapat menggunakan lahan yang ada. Perlawanan ini berkaitan erat dengan hak atas pemilikan serta penggunaan/pengelolaan lahan; (b) Identitas keaslian juga tidak hanya digunakan untuk memberikan keuntungan bagi masyarakat itu sendiri, namun juga pemerintah kolonial. Pemerintah  kolonial menciptakan pemimpin – pemimpin daerah dimana melalui mereka, pemerintah kolonial akan memberlakukan peraturan serta mempraktekkan kekuasaannya; serta (c) Identitas masyarakat asli bahkan diciptakan oleh masyarakat Lindu secara eksplisit demi membentuk aliansi dan mendapatkan perhatian media. 

No comments:

Post a Comment