Thursday, January 31, 2013

Sekelumit tentang Governmentality Faoucault


Zigon[1] menuliskan bahwa “kepemerintahan terdiri dari strategi dan praktik – praktik yang diterapkan oleh negara – negara modern dalam rangka membentuk, mengubah, serta mempengaruhi perilaku seseorang … dirancang untuk diterapkan pada orang – orang itu sendiri” atau yang disebut oleh Foucault sebagai teknologi diri (technologies of the self) atau yang disebut oleh Dean[2], sebagai interpretasi governmentality Faoucault, sebagai “conduct of conduct”. Dalam buku tulisan Elina Penttinen yang berjudul Globalization, Prostitution and Sex Trafficking: Corporeal Politics tersirat pemahaman bahwa konsep governmentality Foucault digunakan untuk menjelaskan dengan mudah bagaimana globalisasi bergerak sebai suatu sistem kekuasaan.

Appadurai banyak menyinggung mengenai demokrasi yang menurut dia nilai – nilainya dapat dipahami (makes sense) ketika demokrasi digambarkan (dibayangkan) dan diatur secara universal, dalam artian ketika dunia global bersentuhan dengannya “Yet its values make sense only when they are conceived and deployed universally, which is to say, when they are global in reach”. Pernyataan ini lah yang saya anggap merupakan pernyataan Appadurai yang memperlihatkan penggunaan konsep Foucault dalam melihat proses demokrasi.

Appadurai, dalam buku yang lain[3] pada saat dia menulis mengenai masyarakat di Kalkuta, dia menyuguhkan apa yang disebut dengan pemerintahan dari bawah. Dalam kaitannya dengan masyarakat sipil dan kepemerintahan, Paley menyatakan bahwa beberapa Antropolog mulai mempertanyakan apakah demokrasi pada akhirnya memperkuat masyarakat sipil. NGO disinyalir menciptakan apa yang disebut dengan kepemerintahan dari bawah atau konter balik kepemerintahan. Kegusaran Paley ini bisa jadi dijawab oleh Appadurai dengan menawarkan apa yang disebut dengan deep democracy dimana lokalitas, ke-smallscale-an, serta kedekatan dengan apa yang coba dilihat keberhubungannya merupakan hal yang mendasar.


[1]       Morality: An Anthropological Perspective, Jarnett Zigon
[2]       Dalam Governing the Female Body: Gender, Health, and Networks of Power, Lori Stephens Reed dan Paula   
           Saukko

No comments:

Post a Comment