Golongan
Masyarakat di Sumba menurut Wellem
“Masyarakat Sumba dibagi dalam tiga golongan, yaitu bangsawan (maramba), orang merdeka (kabihu),
dan hamba (ata)” (hal: 35)
BANGSAWAN (maramba)
- Memiliki tugas dan kewajiban untuk melindungi dan memberi kesejahteraan terhadap warga kampungnya
- Para bangsawan adalah kunci masuk ke dalam masyarakat Sumba
- Pada umumnya kaya dan memiliki sejumlah hamba
Bangsawan tinggi
- Golongan inilah yang menjadi raja
- Menjadi bangsawan tinggi karena merupakan keturunan bangsawan tinggi
Bangsawan biasa
- Bangsawan mendamu (hasil perwakinan seorang laki-laki golongan bangsawan tinggi kawin dengan wanita yang berasal dari golongan orang merdeka)
- Bangsawan kalawihi (hasil perwakinan seorang laki-laki golongan bangsawan tinggi kawin dengan wanita yang berasal dari golongan hamba). Anak laki – laki raja yang dilahirkan oleh selir dari kaum budak (ata) bisa mewarisi kekayaan dan tanah tetapi orang – orang akan selalu me”labeli”nya sebagai orang yang berdarah budak (Slaves, Brides and Other ‘Gifts’: Resistance, Marriage and Rank in Eastern Indonesia, Janet Hoskins, p: 5).
ORANG MERDEKA (KABIHU)
- Golongan yang terbanyak dalam masyarakat
- Lapisan yang kedua dalam masyarakat Sumba
- Rekan kerja para bangsawan dalam hidup bermasyarakat
Merdeka Besar (Kabihu Bokulu) – Penopang negeri
dan pengampu padang (tulaku paraingu-lindiku marada)
Penasihat golongan bangsawan, pemimpin perang dalam
suatu peperangan
Merdeka Kecil (Kabihu Kudu)
Kurang memiliki pengaruh namun kedudukan mereka lebih
tinggi daripada golongan hamba ,orang merdeka yang miskin
HAMBA (ATA)
Lapisan terendah dalam stratifikasi masyarakat Sumba
Hamba Pusaka (Ata Memang, Ata Ndai)
- Golongan yang sejak semula memang hamba
- Disebut juga Hamba Besar (Ata Bokulu)
- Kebutuhan hidup, perkawinan dan kematian serta penguburan mereka dibiayai oleh tuannya.
- Sering kali mereka lebih kaya dibanding orang merdeka besar
Hamba yang Baru (Ata Bidi)
- Golongan yang sebelumnya tidak termasuk anggota rumah raja atau bangsawan
- Disebut juga Hamba Kecil (Ata Kudu)
- Hamba yang dibeli disebut Hamba Belian (Ata Pakei)
- Hamba yang diperoleh karena tertawan dalam peperangan disebut Hamba Tawanan (Ata Payappa) - Merupakan manusia pekerja dan Menggarap ladang serta menjaga dan memelihara ternak dan tuannya
- Hamba yang diberikan oleh orangtua perempuan atau laki-laki kepada anak mereka ketika mereka kawin disebut juga Hamba Bawaan (Ata Ngandi) – pada umunya berasal dari golongan hamba pusaka dan tidak termasuk sebagai mas kawin (belis)
Sumber: Wellem, F. D. 2004. Injil dan Marapu Suatu Studi
Historis-Teologis tentang
Perjumpaan Injil dengan Masyarakat Sumba pada Periode 1876 – 1990. PT BPK Gunung
Mulia, Jakarta
Perjumpaan Injil dengan Masyarakat Sumba pada Periode 1876 – 1990. PT BPK Gunung
Mulia, Jakarta
No comments:
Post a Comment