Membayangkan Twitter sebagai sebuah Komunitas
Bayangan
Anatoly Gruzd, Barry
Wellman dan Yuri Takhteyev, American
Behavioral Scientist (Ilmuwan Perilaku Amerika) 2011 55: 1294 naskah
aslinya diterbitkan secara online pada
tanggal 25 Juli 2005 DOI: 10.1177/0002764211409378
Versi online
dari artikel ini dapat dilihat di: http://abs.sagepub.com/content/55/10/1294
Internet telah memungkinkan orang – orang yang
saling tahu menggunakan media sosial, dari email
hingga Facebook, untuk berinteraksi tanpa bertemu secara fisik. Dari
berbagai macam media sosial muncullah Twitter (http://twitter.com),
ditemukan pada tahun 2006, mendapatkan perhatian publik pada tahun 2007, dan
meledak pada tahun 2009-dengan banyaknya perhatian media. Twitter merupakan sebuah layanan jejaring
sosial dan mikroblog yang memungkinkan penggunanya untuk mengirimkan dan membaca
pesan – pesan pendek (sepanjang 140 karakter) yang dikenal dengan istilah “tweets”. Tidak seperti media sosial
lainnya, Twitter merupakan pelayanan mikroblog yang asimetris: Jika kau
mengikutiku (follow), aku tidak harus
mengikutimu. Hal tersebut berarti bahwa hubungan di Twitter tidak tergantung
pada hubungan personal, karena banyak pengguna memiliki pengikut (followers) lebih dari yang mereka tahu.
Kami memelajari jaringan Twitter Wellman
karena dia merupakan pengguna Twitter yang aktif dan karena dia salah satu
penulis artikel ini, sehingga menjadi lebih mudah untuk menginterpretasikan dan
memvalidasi jaringan personal yang ditemukan. Sebagai bagian dari studi ini,
kami mengumpulkan informasi yang banyak sekali dari Twitter mengenai
konektifitas seperti siapa terhubung dengan siapa, siapa membalas pesan siapa,
apakah hubungan yang terjadi mutual, tweets
mana yang diteruskan, dan sebagainya. Kami menggunakan informasi ini untuk
menkaji bentuk baru komunitas ini, dimana kedekatan jarak sepertinya memiliki
peran yang sangat kecil.
Dalam komunitas bayangan Anderson,
“anggota – anggota dari Negara yang paling kecil pun tidak akan pernah tahu
sebagian besar dari sesama warga mereka, tidak akan pernah bertemu dengan
mereka, atau bahkan mendengar kabar dari mereka, namun dalam masing – masing
benak mereka hidup citra dari komuni mereka”. Sepertinya hal ini lah yang
sedang terjadi di Twitter. Pengguna tidak akan pernah tahu semua orang di
Twitter, namun mereka sadar akan keberadaan pengguna lainnya, terutama lingkungan
sumber – sumber mereka.
Pada saat pengguna masuk ke Twitter,
mereka melihat live streaming dari
pesan – pesan yang datang dari semua sumber mereka dan ketika pengguna –
pengguna tersebut menulis pesan, pesan yang mereka tulis ditujukan pada pembaca
yang disasar dari para tweeps yang
mengikuti mereka. Dengan demikian, apakah orang tujuan utamanya di Twitter
untuk mengikuti orang lain, atau untuk mempromosikan ide – ide mereka atau
untuk memberitakan apa yang sedang mereka lakukan (Naaman, Boase, & Lai,
2010), sangat tidak mungkin bagi mereka untuk menggunakan Twitter dan tidak
menyadari adanya penduduk lain di ruang virtual ini, seperti halnya konsep
komunitas bayangan Anderson.
Kami menggunakan application programming interface (API - Antarmuka Pemrograman
Aplikasi) Twitter (API; http://apiwiki.twitter .com) untuk menarik secara
otomatis daftar pengikut Barry Wellman dan daftar sumber – sumbernya. Dengan
menggunakan API yang sama, kami memasangkan masing – masing pengikut Wellman
beserta sumbernya dan kami menetapkan siapa mengikuti siapa.
Untuk tujuan penelitian ini kami
membatasi jaringan personal Wellman di Twitter hanya dengan individu – individu
yang memiliki hubungan timbal balik (mutual)
dengan Wellman, misalnya mereka yang mengikuti Wellman dan juga diikuti oleh
Wellman, dan juga dengan yang sama – sama terhubung dengan paling tidak lebih
dari satu orang di jaringan personal Wellman yang juga merupakan mutual follower. Kami memutuskan untuk
memberi perhatian pada hubungan timbal balik karena kami ingin menekankan
pentingnya hubungan resiprokal sebagai inti dari komunitas, dan secara bersamaan
pula menyadari bagaimana hubungan asimetris menghubungkan masyarakat serta
memfasilitasi informasi dan dukungan.
Komunitas “bayangan” di Twitter
berwajah dua. Komunitas ini pada saat yang bersamaan bersifat kolektif dan
personal. Komunitas ini bersifat kolektif dalam artian bahwa semua tweeps merupakan bagian dari himpunan tweeps di seluruh dunia yang paham norma – norma, bahasa dan struktur pengaturan
Twitter. Terlebih lagi, hampir seluruh laman dan pesan tweeps dapat dijangkau–dan karenanya dapat dibaca-kecuali bagi
sejumlah kecil laman pribadi yang sebagian dikunci. Namun komunitas Twitter
juga bersifat personal karena tweeps membayangkan
bahwa mereka sedang mengikuti dan berbicara dengan tweeps yang unik dan dikenal.
Komunitas kolektif Twitter terbentuk
disekitar orang – orang terkemuka seperti individu terkenal, selebritas, atau
organisasi seperti perusahaan media. Bahkan individu – individu yang kurang
terkenal di Twitter dapat memainkan peran orang lokal yang terkemuka di
jaringan yang didominasi dengan hubungan timbal balik. Orang – orang terkemuka
di jaringan Twitter yang personal acapkali ditandai dengan adanya sentralitas
keberantaraan yang tinggi: ukuran analisa jaringan sosial yang mengindikasikan
berapa kali seorang individu muncul dalam persimpangan yang paling pendek
diantara seluruh pasangan orang yang mungkin di jaringan tersebut. Karena tweeps dengan sentralitas keberantaraan
yang tinggi menghubungkan lingkungan sosial yang berbeda, mereka memainkan
peran penting dalam pembentukan komunitas dan penyaring informasi di Twitter.
Jaringan Twitter Wellman bersifat nyata
dan “bayangan”. Disebut nyata
karena para peserta berinteraksi, terutama yang berada dalam hubungan timbal
balik. Disebut bayangan karena mereka memiliki kesadaran komunitas, kesadaran
komitmen interpersonal. Pemikiran yang terlalu dalam memang, karena sejauh yang
kami tahu, Twitter awalnya tidak dirancang sebagai alat untuk mendukung
pengembangan komunitas online.
Studi kami atas komunitas Twitter
Wellman dapat membantu dalam pengembangan teori pembentukan komunitas online. Studi kami paling tidak
menyediakan dua alasan yang mungkin mengapa jaringan online Wellman berkembang sekaligus mempertahankan kesadaran akan
komunitas. Pertama, adanya serangkaian komunitas inti yang berinteraksi secara
aktif satu sama lain dan berpartisipasi dalam masyarakat dalam jangka waktu
yang lama merupakan salah satu kunci sukses pembentukan komunitas online. Individu – individu yang
membentuk kelompok inti ini cenderung bergabung dengan komunitas ini karena
komunitas ini menjanjikan cara yang mudah untuk mengikuti teman atau rekan
kerja mereka.
Alasan kedua suksesnya komunitas
Wellman adalah bahwa komunitas ini terbuka dengan pendatang baru. Keterbukaan
ini menjadi mungkin karena metode asinkron Twitter dalam pembentukan hubungan
dengan tweeps yang lain. Tweep manapun dapat mulai mengikuti tweep yang lain tanpa mengharuskan tweep yang lain untuk mengikuti mereka.
Dalam komunitas ini, tweets dari
pendatang baru sering direspon, sehingga mudah bagi mereka untuk saling
terhubung. Atmosfer ini dapat
dijelaskan sebagian dengan rasa percaya, profesionalisme dan informalitas antar
orang – orang dengan hubungan timbal balik (mutuals) yang aktif.
No comments:
Post a Comment