Thursday, November 8, 2012

Antropologi Modern


Ahimsa-Putra menyebutkan bahwa pada masa antropologi klasik, yang berakhir pada tahun 1920-an dan yang sekaligus merupakan awal dari masa antropologi modern, “unsur budaya dilihat terlepas satu dengan yang lain” atau yang dijelaskan lebih lanjut bahwa para antropolog pada masa antropologi klasik “tidak memandang unsur – unsur kebudayaan itu dalam kaitan fungsional dengan yang lain”.

Unsur – unsur kebudayaan yang dimaksud di sini adalah: (1) Teknologi, (2) Mata pencaharian, (3) Religi, (4) Bahasa, (5) Kesenian, (6) Organisasi sosial dan (7) Pengetahuan . Kemudian apa yang dimaksud dengan kaitan fungsional? Salah satu ahli antropologi yang muncul berkaitan dengan kaitan fungsional unsur – unsur kebudayaan adalah Malinowski dengan teori Fungsionalismenya. Pemahaman yang saya tangkap secara garis besar dalam Fungsionalisme adalah bahwa masing -  masing unsur kebudayaan memiliki fungsi atau tujuan dan unsur – unsur kebudayaan satu sama lain memiliki hubungan fungsional agar makhluk hidup dapat beradaptasi dengan lingkungan. Misalnya fungsi teknologi memiliki hubungan dengan fungsi mata pencaharian. Saya akan coba contohkan dengan petani. Mata pencaharian petani bergantung pada kesuburan tanah. Usaha untuk mempertahankan kesuburan tanah ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk dan yang kemudian teknologi tersebut dikembangkan lagi dengan mengolah bahan – bahan kimia menjadi pupuk.

Pemikiran Fungsionalisme Malinowski tersebut dianggap menjadi kontribusi yang positif dan hal yang luar biasa sehingga Malinowski dianggap sebagai tokoh antropologi modern. Selain pemikiran akan adanya hubungan fungsional antara unsur kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan yang lain atau kalau boleh saya sebut di sini adalah menjadi suatu kesatuan yang holistik, ada pemikiran – pemikiran lain yang merupakan hal yang baru dan penting dibandingkan dengan pada masa antropologi klasik, yaitu:

1.     Munculnya definisi kebudayaan menurut Malinowski yaitu kebudayaan merupakan functioning whole yang berfungsi dan merupakan social heritage dan diperoleh melalui proses belajar (dikutip dari penjelasan Ahimsa-Putra pada diskusi Pengaruh Kebutuhan Biologis Pada Kebudayaan perkuliahan Pengantar Sejarah Teori Antropologi Modern). Hal ini dilandaskan pada asumsi dasar bahwa segala sesuatu memiliki fungsi atau segala sesuatu bisa dijelaskan berdasarkan fungsinya dan menggunakan model atau perumpamaan kebudayaan seperti makhluk hidup yang beradaptasi dengan lingkungan dan bukannya kebudayaan merupakan difusi/ penyebaran seperti yang dianut oleh antropologi klasik dan dimana antropologi klasik hanya melihat dari sudut sejarah saja yang sebuah penelitian akan menemui kesulitan pada saat melakukan penelitian pada masyarakat pra-sejarah yang tidak memiliki dokumentasi kebudayaan.

2.     Fungsi kebudayaan menurut Malinowski adalah untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan kebutuhan itu sendiri ada dua level yaitu basic needs atau kebutuhan biologis dan derived needs atau kebutuhan hidup sampingan misalnya kebutuhan hidup bersosial dalam masyarakat sehingga muncul teori sistem sosial. Sistem yang dimaksud di sini adalah kesatuan dari unsur – unsur yang berhubungan satu sama lain secara fungsional membentuk suatu kesatuan sehingga perubahan pada satu unsur akan menimbukan perubahan pada satu unsur atau pada keseluruhan sistem. Dan elemen mendasar dari sistem menurut Parsons adalah tindakan. Ada satu tokoh lain dalam antropologi modern adalah Radcliff Brown, namun dia tidak berbicara mengenai teori kebutuhan.

Perbedaan penelitian dan etnografi antropologi modern dengan yang sebelumnya:


Antropologi Klasik
Antropologi Modern
        Penelitian
1.     Belum ada penelitian lapangan secara intensif

2.     Tidak adanya metode penelitian yang didalamnya terdapat penguasaan bahasa local dan hanya merupakan catatan – catatan perjalanan


3.     Teori – teori yang subyektif atau Eropa sentris dimana tidak melihat kebudayaan dari si pemilik kebudayaan
1.     Dimulai dengan penelitian lapangan yang dimulai dari Malinowski
2.     Digunakannya metode Partisipasi Observasi yang dilakukan lebih dari 1.5 tahun dan dikuasainya bahasa lokal


3.     Adanya teorisasi atau pernyataan, pendapat atau pandangan tentang (a) hakekat suatu kenyataan atau suatu fakta, (b) hubungan antara kenyataan atau fakta tersebut dengan kenyataan atau fakta yang lain dan kebenaran pernyataan tersebut telah diuji melalui metode dan prosedur tertentu (Ahimsa, 2007: 3) berdasarkan pada sudut pandang si pemilik kebudayaan
        Etnografi   
        Deskripsi unsur – unsur kebudayaan terpisah satu dengan yang lain
       Holistik atau deskripsi unsur – unsur kebudayaan berhubungan secara fungsional antara satu dengan yang lain
Yang dimaksud dengan etnografi di sini adalah saya ambil dari teori David M Fetterman dalam 
bukunya yang berjudul Etnography Step by Step. Menurut Fetterman Etnografi adalah, “the art and 
science of describing a group or culture”. Sehingga dalam data etnografi ada digambarkan 
mengenai suatu kelompok atau kebudayaan.





No comments:

Post a Comment