Thursday, November 8, 2012

Sekelumit Pemahaman terhadap Klen, Mitos dan Kekuasaan, ditulis oleh F. A. E. van Wouden


Paradigma yang digunakan dalam penulisan ini adalah Strukturalisme. Hal ini dapat ditarik dari pengantar yang ditulis oleh T. O. Ihromi yang menyatakan bahwa “pengarang bermula pada pembagian suatu suku atau kelompok lain dalam dua belahan, yang di dalamnya hubungan antarbelahan sering dipersepsikan sebagai hubungan persaingan”. Strukturalisme memiliki asumsi dasar dan model dimana gejala sosial-budaya seperti halnya menemukan suatu tata bahasa. Strukturalisme memiliki asumsi awal bahwa kenyataan sebenarnya bukan kenyataan empiris. Kenyataan empiris  masih bisa dijelaskan oleh yang tidak empiris pada yang unconscious. Sehingga struktur merupakan kata kunci di sini.

Mengingat kepada kenyataan bahwa Strukturalisme tidak berbicara mengenai nilai, dengan demikian perlu didampingi dengan paradigma lain dalam menginterpretasikan data – data yang ada. Alih – alih bertanya, saya ingin mengemukakan pendapat bahwa dalam penggunaan paradigma Strukturalisme dalam melihat suatu fenomena, dan terutamanya untuk melihat sistem nilai budaya, Strukturalisme tidak lah dapat”pentas” dengan sendirinya namun dia harus “berduet”.

No comments:

Post a Comment