Thursday, November 8, 2012

Kapitalisme Global, Regional dan Nasional


Ada dua poin utama dari kapitalisme, menurut Miguel Angel Centeno and Joseph Nathan Cohen (2010: chapter 1). Pertama adalah kepemilikan secara individu atau sebuah badan resmi: However one might define capitalism, the notion of private property is critical to it. Objects, money, ideas, and spaces, can be owned by individuals (or legal entities like corporations). Sehingga bisa dikatakan bahwa pemilik merupakan aktor utama dalam kapitalisme. Kedua, Centeno dan Cohen menggarisbawahi bahwa pasar sebagai institusi yang penting dalam kapitalisme.

Untuk membedakan antara kapitalisme global, regional dan nasional pertama – tama saya akan membedakannya berdasarkan pangsa pasarnya.
1.   Global: ditandai dengan perusahaan – perusahaan milik individu atau multi-corporate yang beroperasi lintas-batas regional seperti Dunkin Donuts. Kepemilikan awal dari perusahaan ini adalah perorangan yang kemudian menjadi milik tiga firma berbadan hukum. Dunkin donuts ada di 31 negara(*) yang berada di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Australia regions.
2.   Regional: SilkAir private limited salah satu contoh perusahaan penyedia jasa penerbangan yang beroperasi di Asia region. Perusahaan ini menyediakan jasa penerbangan di wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan dan Cina sebagai subregion dari Asia region.
3.   Nasional: Bakri Group merupakan contoh perusahaan milik perorangan yang beroperasi di pasar nasional bergerak dalam berbagai bidang seperti pertanian, real estate, perdagangan, bank, media, dan pertambangan.

Pangsa pasar tersebut kemudian mempengaruhi ciri – ciri dari masing – masing kapitalisme:
1.     Global:
·       Transaksi lintas batas lebih dalam, luas dan saling berhubungan
·       Sumber daya, kemampuan, produk dan jasa memiliki ruang gerak yang lebih
· Perusahaan multinasional merupakan aktor utama dalam menciptakan dan menyebarluaskan kesejahteraan dan berproduksi di lebih banyak negara
·      Perubahan keuangan yang riil pada pasar lintas batas dan terutama pada pertukaran kapital dan pasar
·    Profil lokanasional transaksi lintas batas diubah oleh kemajuan teknologi dalam segala macam pelayanan
(John H. Dunning, 2009: 13)

2.     Regional
Karakter dari kapitalisme regional, terutama dalam tendensi konvergensinya,  ditentukan oleh insitusi regional yang bersifat politik. Pada halaman 524 dinyatakan:
Such convergent tendencies as we witness seem, by contrast, to be the product either of regional institutional creation (as in contemporary Europe) or of the coercive and regionally-specific interventions of international institutions such as the IMF (as in South East Asia). Whether consensual or coercive, however, such tendencies are contingent, contested and, above all, authored politically.

3.     Nasional:
-         Adanya yang disebut dengan instituionalist yang, menurut Colin Hay (Review of International Studies, Vol. 26, No. 4 (Oct., 2000), p. 512), merupakan keistimewaan dari kapitalisme nasional. Dijelaskan oleh Hay sebagai berikut:
institutionalists have consistently pointed to the distinctive institutional architecture and cultural configurations of the state (both locally and nationally)
Hay menegaskan dengan adanya karakteristik khusus dari kapitalisme nasional yang berdasarkan pada kebudayaan Negara tersebut, pemecahan akan permasalahan ekonomi jauh lebih spesifik dibandingkan kapitalisme global. Institutionalist juga disebut oleh Hay dengan culturalist.
Sehingga bisa dikatakan bahwa kapitalisme global tidak memiliki ciri khusus selain bahwa cakupannya yang sangat luas, kapitalisme regional diwarnai oleh unsur politik dan kapitalisme nasional diwarnai dengan kekhususan budaya masing – masing Negara.

Lalu bagaimana dengan para kapitalis Indonesia dalam melihat keragaman budaya di Indonesia?

 (*)  Aruba, Algeria, Argentina, Bahrain, Bahamas, Brazil, Bulgaria, Brunei, Canada, Cayman Islands, Chile, China, Colombia, Ecuador, Germany, Greece, Honduras, Indonesia, South Korea, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Mexico, New Zealand, Pakistan, Panama, Peru, Phillipines, Russia, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Spain, Singapore, Thailand, Turkey, United Arab Emirates, United States, Puerto Rico, Republic of China (Taiwan), Ukraine

References:
1.     Miguel Angel Centeno and Joseph Nathan, Global Capitalism, Polity Press, 2010
2.     John H. Dunning, Global Capitalism at Bay?, Routledge Studies in International Business and the World Economy, 2001
3.     Colin Hay, Contemporary capitalism, globalization, regionalization and the persistence of national variation, British International Studies Association, Review of International Studies (2000), 26, 509-531 

No comments:

Post a Comment