Thursday, November 8, 2012

Review: You can Buy Almost Anything with Potatoes, Barbara


Tema besar yang memayungi dari review artikel ini adalah distribusi produk dan dalam hal ini mengambil bentuk barter. Krisis yang melanda Bulgaria dan besarnya jumlah produksi kentang dimanfaatkan oleh penduduk pegunungan di Bulgaria, tepatnya di Rhodope Mountain pada tahun 1997, untuk menjadikan kentang sebagai alat tukar meskipun alat tukar uang masih digunakan oleh beberapa orang, terutama di daerah perkotaan, yang merupakan penduduk dengan keadaan eknomi yang lebih stabil dibandingkan penduduk pedesaan. Judul dari artikel ini seperti telah menggambarkan keseluruhan isi dari artikel ini dimana penduduk pedesaan ‘membeli’ beberapa barang dengan menukarkannya dengan kentang yang mereka miliki dan dalam hal ini bisa dikatakan barter telah hidup kembali pada jaman yang boleh disebut sebagai jaman modern. Barter disini mengacu pada pengertian yang diberikan oleh Appadurai yang menyatakan, “barter as “the exchange of objects for one another without reference to money and with maximum feasible reduction of social, cultural, political, or personal transaction costs” (halaman 74). Seperti telah disebutkan bahwa penduduj pegunungan lah yang memproduksi kentang, mereka menukarkan kentang tersebut dengan kebutuhan mendasar lainnya seperti sayuran yang ditanam oleh penduduk pedesaan di dataran rendah. Dalam pertukaran tersebut, penduduk pegunungan dan penduduk pedesaan di dataran rendah memiliki jumlah pertukaran tersendiri yang disetujui berdasarkan pada tawar – menawar yang mereka lakukan.

Artikel ini sangat lah menarik melihat bagaimana penduduk dataran tinggi bekerjasama dengan penduduk dataran rendah dalam menyikapi krisis ekonomi yang terjadi dan terutama karena terjadi pada masa modern. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah hal seperti ini juga terjadi di Indonesia pada masa krisis ekonomi.

No comments:

Post a Comment