Ahimsa-Putra menyebutkan bahwa pada masa
antropologi klasik, yang berakhir pada tahun 1920-an dan yang sekaligus
merupakan awal dari masa antropologi modern, “unsur budaya dilihat terlepas satu dengan yang lain” atau yang
dijelaskan lebih lanjut bahwa para antropolog pada masa antropologi klasik “tidak memandang unsur – unsur kebudayaan
itu dalam kaitan fungsional dengan yang lain”.
Unsur – unsur kebudayaan yang dimaksud di sini adalah:
(1) Teknologi, (2) Mata pencaharian, (3) Religi, (4) Bahasa, (5) Kesenian, (6)
Organisasi sosial dan (7) Pengetahuan . Kemudian apa yang dimaksud dengan
kaitan fungsional? Salah satu ahli antropologi yang muncul berkaitan dengan
kaitan fungsional unsur – unsur kebudayaan adalah Malinowski dengan teori
Fungsionalismenya. Pemahaman yang saya tangkap secara garis besar dalam
Fungsionalisme adalah bahwa masing -
masing unsur kebudayaan memiliki fungsi atau tujuan dan unsur – unsur
kebudayaan satu sama lain memiliki hubungan fungsional agar makhluk hidup dapat
beradaptasi dengan lingkungan. Misalnya fungsi teknologi memiliki hubungan
dengan fungsi mata pencaharian. Saya akan coba contohkan dengan petani. Mata
pencaharian petani bergantung pada kesuburan tanah. Usaha untuk mempertahankan
kesuburan tanah ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pengolahan kotoran
hewan menjadi pupuk dan yang kemudian teknologi tersebut dikembangkan lagi
dengan mengolah bahan – bahan kimia menjadi pupuk.
Pemikiran Fungsionalisme Malinowski tersebut dianggap
menjadi kontribusi yang positif dan hal yang luar biasa sehingga Malinowski
dianggap sebagai tokoh antropologi modern. Selain pemikiran akan adanya
hubungan fungsional antara unsur kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan
yang lain atau kalau boleh saya sebut di sini adalah menjadi suatu kesatuan
yang holistik, ada pemikiran – pemikiran lain yang merupakan hal yang baru dan
penting dibandingkan dengan pada masa antropologi klasik, yaitu:
1. Munculnya definisi kebudayaan menurut Malinowski yaitu
kebudayaan merupakan functioning whole
yang berfungsi dan merupakan social
heritage dan diperoleh melalui proses belajar (dikutip dari penjelasan Ahimsa-Putra pada diskusi Pengaruh
Kebutuhan Biologis Pada Kebudayaan perkuliahan Pengantar Sejarah Teori
Antropologi Modern). Hal ini dilandaskan pada asumsi dasar bahwa segala
sesuatu memiliki fungsi atau segala sesuatu bisa dijelaskan berdasarkan
fungsinya dan menggunakan model atau perumpamaan kebudayaan seperti makhluk
hidup yang beradaptasi dengan lingkungan dan bukannya kebudayaan merupakan difusi/
penyebaran seperti yang dianut oleh antropologi klasik dan dimana antropologi
klasik hanya melihat dari sudut sejarah saja yang sebuah penelitian akan
menemui kesulitan pada saat melakukan penelitian pada masyarakat pra-sejarah
yang tidak memiliki dokumentasi kebudayaan.
2. Fungsi kebudayaan menurut Malinowski adalah untuk
memenuhi kebutuhan tertentu dan kebutuhan itu sendiri ada dua level yaitu basic needs atau kebutuhan biologis dan derived needs atau kebutuhan hidup
sampingan misalnya kebutuhan hidup bersosial dalam masyarakat sehingga muncul
teori sistem sosial. Sistem yang dimaksud di sini adalah kesatuan dari unsur –
unsur yang berhubungan satu sama lain secara fungsional membentuk suatu
kesatuan sehingga perubahan pada satu unsur akan menimbukan perubahan pada satu
unsur atau pada keseluruhan sistem. Dan elemen mendasar dari sistem menurut
Parsons adalah tindakan. Ada satu tokoh lain dalam antropologi modern adalah
Radcliff Brown, namun dia tidak berbicara mengenai teori kebutuhan.
Perbedaan penelitian dan
etnografi antropologi modern dengan yang sebelumnya:
|
Antropologi Klasik
|
Antropologi Modern
|
Penelitian
|
1. Belum ada penelitian lapangan secara intensif
2. Tidak adanya metode penelitian yang didalamnya terdapat
penguasaan bahasa local dan hanya merupakan catatan – catatan perjalanan
3. Teori – teori yang subyektif atau Eropa sentris dimana
tidak melihat kebudayaan dari si pemilik kebudayaan
|
1. Dimulai dengan penelitian lapangan yang dimulai dari
Malinowski
2. Digunakannya metode Partisipasi Observasi yang
dilakukan lebih dari 1.5 tahun dan dikuasainya bahasa lokal
3. Adanya teorisasi atau pernyataan, pendapat atau
pandangan tentang (a) hakekat suatu kenyataan atau suatu fakta, (b) hubungan
antara kenyataan atau fakta tersebut dengan kenyataan atau fakta yang lain
dan kebenaran pernyataan tersebut telah diuji melalui metode dan prosedur
tertentu (Ahimsa, 2007: 3) berdasarkan pada sudut pandang si pemilik kebudayaan
|
Etnografi
|
Deskripsi
unsur – unsur kebudayaan terpisah satu dengan yang lain
|
Holistik atau deskripsi unsur – unsur kebudayaan berhubungan secara
fungsional antara satu dengan yang lain
|
Yang dimaksud dengan etnografi di sini adalah saya ambil
dari teori David M Fetterman dalam
bukunya yang berjudul Etnography Step by Step. Menurut
Fetterman Etnografi adalah, “the art and
science of describing a group or culture”. Sehingga dalam data etnografi
ada digambarkan
mengenai suatu kelompok atau kebudayaan.
No comments:
Post a Comment