Thursday, November 8, 2012

Review: Asian Drama – An Inquiry into the Poverty of Nations, Seth S. King


Dalam artikel ini diketengahkan politik ekonomi Negara terutama dalam kaitannya dengan pendapatan per kapita serta produksi. Sudut pandang yang saya tangkap dari artikel bagian pertama ini adalah bahwa negara – negara di Asia atau negara berkembang dianggap miskin. Dalam artikel ini hanya melulu melihat pada pendapatan per kapita, yang juga sekaligus jumlah orang yang memiliki pekerjaan, dan juga pemasukan negara dan tidak adanya review pada struktur yang mendukung atau pun potensi negara yang disebut miskin tersebut. Bahkan dalam artikel ini disebutkan bahwa penulisan artikel ini berdasarkan pada data statistik yang dianggap tidak sesuai namun tetap digunakan.   Dalam artikel ini tidak dibahas mengenai pengaruh social budaya masyarakat Asia itu sendiri dalam menentukan tinggi rendahnya upah. Hal tersebut di atas diungkapkan pada artikel bagian pertama. Pada artikel bagian ke dua disebutkan bagaimana tingkat kehidupan dan ketimpangan juga menjadi tolak ukur dalam menentukan miskin tidaknya suatu negara. Namun sekali lagi tolak ukur itu dilihat lagi menurut tingkat kehidupan dunia “barat” namun tidak dalam hal kesehatan yang menyangkut keadaan rumah tinggal, pakaian, air dan juga system pembuangan. Pertanyaan saya untuk artikel bagian ke dua ini adalah apakah artikel bagian ke dua ini semata – mata berbicara mengenai hubungan antara statistik  dengan kebijakan yang diambil oleh negara.

Artikel bagian ke tiga ini adalah lebih pada rekomendasi kepada negara berkembang untuk mengadakan trade dengan dunia “barat” dan juga ditingkatkannya perdagangan antar negara dalam region yang sama yang akan berpengaruh pada adanya pertukaran tenaga kerja dalam region tersebut.

No comments:

Post a Comment